A. Sifat-sifat keton
- Keton adalah senyawa polar
- Karena senyawa polar, keton sangat larut dalam pelarut polar, seperti air
- Tidak mempunyai ikatan hidrogen, persis seperti aldehida
- Titik didih dan lelehnya lebih rendah daripada turunan alkana yang lain
- Keton tidak dapat mengalami oksidasi oleh pereaksi Tollens dan Fehling
- Keton dapat mengalami adisi hidrogen
- Propanon (aseton) digunakan untuk pelarut pada zat-zat yang kurang polar dan nonpolar
- Aseton juga digunakan untuk pembersih kuku (kutek)
Dalam tata nama IUPAC keton (alkanon), mempunyai peraturan-peraturan:
- Gugus keton (—CO) masuk ke dalam rantai utama terpanjang
- Gugus keton harus mendapatkan nomor paling kecil dalam rantai utama
- Gugus keton tidak selalu mendapat nomor 1 (tidak seperti aldehida dan asam karboksilat), alias bisa saja di nomor 2, 3, dsb
- Akhiran alkana (-a) diganti dengan alkanon (-on). Contoh metana, menjadi metanon)
- Penamaan keton adalah : cabang di rantai utama (rantai cabang) — panjang rantai utama + on
D. Nama lazim (dagang)
Dalam nama lazim keton, mempunyai aturan sebagai berikut.
- Gugus keton —CO selalu diapit oleh senyawa lain, artinya gugus keton berada di tengah-tengah
- Penamaannya tidak selalu berdasarkan abjad, boleh terserah
- Urutan penamaannya adalah alkil alkil keton. Contoh CH3—CO—C2H5 maka bernama metil etil keton