Mr. Miko - Memiliki website pribadi adalah salah satu hal yang penting bagi anda
yang ingin mengembangkan bisnis, mempromosikan diri, atau sekedar
mengekspresikan opini dan bakat anda. Dalam artikel ini, Tresury Of Knowledge akan
menyajikan sepuluh langkah cara membuat website pribadi beserta
beberapa tips yang mungkin bisa berguna untuk anda.
Yang kami maksud dengan "website pribadi" adalah situs dengan domain
berbayar (.com, .net., .org, dan sebagainya) serta digunakan untuk
keperluan perseorangan, baik sebagai sarana berisi portofolio anda,
tempat untuk blogging, maupun untuk mengupdate informasi seputar
berbagai aktivitas anda. Biasanya, sosok-sosok figur publik seperti
artis, fotografer, motivator, olahragawan, penulis, bahkan pebisnis
memiliki website pribadi untuk mendukung karir mereka. Berikut
langkah-langkahnya:
by fluerasa on DeviantArt.com via Creative Commons |
1. Rencanakan konsep utama dan tujuan pembuatan situs anda
Ini adalah hal pertama yang harus anda pikirkan sebelum membuat sebuah
situs internet pribadi. Seseorang yang memiliki website resmi berbayar
jelas akan dianggap lebih profesional daripada mereka yang menggunakan
web gratisan seperti blogspot, wordpress, tumblr, dan lain-lain. Namun
yang jelas, tujuan anda membuat website resmi dengan domain berbayar
harus lebih dari sekedar "tampil keren".
Tentukan dengan jelas ke mana arah situs tersebut akan anda bawa.
Apakah untuk mempromosikan diri dan menarik klien, untuk
mengekspresikan diri, untuk berbagi informasi, atau untuk menghasilkan
uang lewat internet. Yang jelas, konsep ini harus matang agar target
anda jelas sehingga proses pengerjaan website akan lebih lancar.
2. Tentukan dan dapatkan nama domain (nama website anda)
Langkah kedua adalah menentukan nama domain yang akan anda pakai. Untuk website pribadi, format yang paling ideal adalah www.namaanda.com.
Usahakan untuk membuat nama website yang tidak terlalu panjang,
idealnya di bawah sepuluh huruf. Jika ternyata domain dot com sudah
diambil orang lain, anda bisa mencoba alternatif lain seperti "dot net",
"dot org", dan lain-lain.
Setelah itu, anda bisa membeli (mendaftarkan) domain tersebut di
berbagai situs seperti GoDaddy, NetworkSolution, Register.com,
IDWebHost.com (Indonesia), Rumahweb.com (Indonesia), dan sebagainya.
Harganya pun bervariasi, tergantung dari penyedia layanan domain
tersebut.
3. Pilih hosting
Setelah nama domain anda terdaftar, langkah selanjutnya adalah dengan
memilih hosting. Hosting adalah "tempat" di mana website pribadi anda
nantinya eksis di dunia maya. Anda bisa menggunakan fasilitas hosting
gratis, seperti yang ditawarkan oleh Blogger. Namun fasilitas gratisan
ini memiliki kelemahan, di mana ada kemungkinan Blogger bisa menghapus
website anda jika melanggar ketentuan mereka.
Jika anda ingin hosting berbayar, perhatikan kira-kira berapa jumlah
pengunjung yang anda targetkan per bulan. Makin banyak pengunjung,
makin besar kapasitas yang harus anda bayar untuk hosting tersebut.
Apabila kapasitas tersebut tidak mencukupi, maka website anda akan down dan
tidak bisa diakses. Konsultasikanlah hal ini dengan tempat di mana
anda memilih hosting, seperti HostGator, BlueHost, RumahWeb, atau
IDWebHost.
4. Buat desain kasar situs tersebut
Ok, sekarang anda sudah memiliki domain yang terdaftar dan hosting yang
sudah siap. Langkah berikutnya adalah dengan membuat desain kasar
website pribadi anda. Apakah anda ingin membuat website minimalis, satu
halaman dengan berbagai menu di atasnya, atau website yang sedikit
kompleks, dengan berbagai animasi dan video di dalamnya?
Cobalah untuk menggambarkan di atas kertas desain situs yang anda
inginkan. Hal ini akan mempermudah anda, atau web designer yang anda
sewa untuk menggarapnya. Tentukan juga hal-hal kecil seperti warna
background, warna teks, ruang untuk iklan, dan sebagainya.
5. Rancanglah apa saja yang akan anda masukkan ke dalam website
Hal ini berhubungan erat dengan poin nomor satu. Isi situs anda harus
sesuai dengan konsep dan tujuan yang anda tentukan sebelumnya. Untuk
website pribadi, maka setidaknya anda harus membuat halaman tentang
"About Me" (halaman yang menjelaskan tentang profil singkat pemilik
website) dan juga kontak yang bisa dihubungi oleh pengunjung.
Jika anda berminat untuk mengisi website dengan artikel-artikel
berkualitas dari buah pikiran sendiri, mungkin artikel kami yang
berjudul "10 Cara Menulis Artikel Yang Baik"
bisa berguna. Pertimbangkan juga untuk membuat halaman "portofolio",
di mana anda bisa menunjukkan berbagai karya yang sudah dibuat untuk
menunjukkan kompetensi dan keprofesionalan anda.
6. Eksekusi pembuatan desain, lalu upload konten ke website
Jika anda memiliki kemampuan programming dan web designing,
mungkin membuat sendiri desain website adalah pilihan yang tepat. Jika
tidak, maka anda bisa menggunakan jasa profesional, atau mengambil
template website yang sudah jadi dan banyak disediakan di internet.
Yang jelas, pastikan desain website benar-benar memuaskan dan sesuai
dengan konsep awal.
Jangan lupa pula untuk mengupload semua konten yang sudah anda siapkan,
mulai dari artikel, foto, hingga mungkin beberapa dokumen tertentu.
Dibandingkan tahap yang lainnya, proses ini boleh dibilang sebagai yang
paling menyita waktu.
7. Tes website
Apabila semua konten sudah masuk dan desain website pribadi sudah
sempurna, saatnya untuk melakukan pengetesan. Cobalah untuk membuka
situs anda dari berbagai browser seperti Internet Explorer,
Mozilla, Google Chrome, Opera, dan lain-lain. Coba pula untuk
membukanya melalui telepon genggam dan juga tablet. Pastikan website
anda tampil sesuai dengan keinginan dalam berbagai browser dan alat.
Cek juga waktu loading situs tersebut, apakah terlalu lama sehingga
perlu dibenahi. Perhatikan apakah semua fitur di dalamnya berfungsi
dengan baik. Sebelum merilisnya ke publik, mintalah orang-orang
terpercaya membuka website anda dan mintalah pendapat mereka.
8. Launching (peluncuran situs pribadi)
Apabila semua hal sudah dites dan berjalan dengan baik, maka saatnya untuk melakukan launching atau
mengumumkan website pribadi anda ke masyarakat luas. Jika anda memang
memiliki dana yang lebih dan serius mendatangkan klien, anda bisa
membuat acara launching di sebuah hotel atau restoran, dengan mengundang satu atau dua pembicara.
Namun launching website tidak harus selalu mewah. Anda bisa saja
hanya mengumumkannya lewat jejaring sosial atau mengirimkan email ke
komunitas yang ingin anda tuju. Masukkan juga nama website tersebut ke
dalam kartu nama, CV, dan profil jejaring sosial anda.
9. Promosi
Tujuan pembuatan website tentu adalah supaya orang lain datang dan
membaca informasi di dalamnya. Oleh karena itu, anda harus melakukan
promosi. Promosi bisa dilakukan secara offline (melalui surat kabar, selebaran, dari mulut ke mulut) ataupun online (dengan membuat Facebook Page, bertukar link, promosi lewat forum, dan sebagainya).
Jika tujuan anda adalah untuk mendatangkan pengunjung sebanyak mungkin, maka anda perlu mempelajari Search Engine Optimization agar
situs anda bisa muncul di halaman pertama pencarian kata kunci tertentu
di Google. Yang terpenting, jangan melakukan spam saat berpromosi.
10. Update
Pastikan agar website pribadi anda tetap hidup dengan mengupdate
berbagai informasi baru di dalamnya. Ganti setiap informasi yang sudah
lagi tidak valid, misalkan jika anda baru pindah rumah atau mengganti
nomor handphone, segeralah ganti halaman kontak pada website.
Jangan sampai pengunjung website anda terjerumus karena informasi yang
sudah kadaluarsa.
Jika anda melakukan berbagai aktivitas terkini, menghasilkan karya-karya
baru, atau meraih sebuah prestasi, jangan ragu untuk mengupdate dan
menambahkan hal-hal itu ke dalam website. Hal ini bisa membuat situs
tersebut terkesan lebih serius dan profesional. Semoga tips dan cara
membuat website pribadi dari kami bisa berguna.