Ketika sinar matahari mengenai bumi, medan magnet menahan dan memaksanya untuk berinteraksi dan pergi menjauh. Begitulah Allah melindungi kita dari efek buruk angin matahari yang mematikan.
Sebagai akibat dari interaksi ini terbentuklah fenomena apa yang
dikenal dengan “aurora”. Para ilmuwan mengatakan, seandainya tidak ada
fenomena seperti ini, seluruh makhluk yang berada di muka bumi ini akan
hangus terbakar.
Pada saat menembus atmosfer, warna cahaya matahari berubah. Hal itu
terjadi karena udara menyerap beberapa warna lebih banyak daripada
warna yang lain.
Perubahan warna cahaya matahari tampak jelas ketika matahari
tenggelam pada senja hari. Mula-mula cahaya matahari berwarna kuning,
jingga, dan akhirnya merah.
Hal itu terjadi karena makin mendekati cakrawala, cahaya matahari harus melalui bagian udara yang makin panjang.
Hal itu terjadi karena makin mendekati cakrawala, cahaya matahari harus melalui bagian udara yang makin panjang.
Oleh karena itu Allah bersumpah dengan fenomena ini karena fungsinya yang sangat penting dalam kehidupan kita sementara kita tidak menyadarinya. (Rapi Amiko Martunus)
Allah berfirman:
“Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja” (Al-Insyiqaq 16)
Pertanyaannya adalah, bukankah ayat ini merupakan bukti bahwa Al
Qur'an adalah firman Allah? Karena tidak ada seorang pun yang menyadari
pentingnya fenomena ini pada masa Nabi SAW?
Tetapi Allah menyebutkannya dalam kitab suci-Nya untuk membuktikan kebenaran kandungan kitab suci ini. (jendela iptekAbduldaem Al-Kaheel/kaheel7)
Tetapi Allah menyebutkannya dalam kitab suci-Nya untuk membuktikan kebenaran kandungan kitab suci ini. (jendela iptekAbduldaem Al-Kaheel/kaheel7)