Shiina Mashiro - Setiap orang dalam melakukan kegiatan/aktivitas tentu mereka sudah memutuskan dan siap menerima RISIKO yang akan terjadi ketika mereka lakukan itu.
Hanya orang- orang yang tidak dan lupa menggunakan otak nya saja tidak memikirkan ini. ketika akan ambil suatu kegiatan, mereka harus belajar dan mengkondisikan RESIKO yang akan diterima oleh nya dengan kemampuan yang ia miliki untuk menerima hal itu.
Saya tidak katakan bahwa TIDAK saya memikirkan hal itu sebelum mengambil kegiatan yang akan saya lakukan. Namun, di balik itu. tentu ada beberapa orang untuk menghadapi resiko itu ia membutuhkan orang lain untuk membantunya berdiri (tenggelam dari masalah) apakah ORANG TUA, GURU, SAHABAT, TEMAN, PACAR, atau siapa lah orang nya bagi orang tersebut.
kepada orang-orang [ORANG TUA, GURU, SAHABAT, TEMAN, PACAR, dll] yang akan membantu dia [yang mengambil kegiatan], ketika ia minta bantuan kepada mu, apakah berupa saran, komentar, atau cuma sebagai tempat ia bercerita meluapkan apa yang ia rasakan.
Bagi dia [yang mengambil kegiatan] mereka tidak butuh kamu ingatkan RESIKO dalam ambil kegiatan tersebut. Jika kamu ingat kan resiko nya, maka bagi nya seakan-akan kamu menyuruh dia untuk berhenti berusaha dan melakukan hal yang luar biasa. Coba kamu [penyemangat dia] pikirkan ketika kamu hanya suguhkan dan ingatkan kembali resiko yang besar ketika hal itu ia lakukan. Sungguh menyakitkan bagi dia untuk bicara dengan mu. Dan kamu disana secara tanpa kamu sadari telah mengajarkan kepadanya untuk berhenti berusaha dan jangan mau untuk mengambil resiko. Dan kamu secara tidak lansung mengajarkan kepadanya sikap untuk tidak tanggung jawab, mudah menyerah, frustasi.
Bagi dia [yang mengambil kegiatan] yang mereka butuhkan kamu semangati dia, kamu buat dia semakin tegar dan semakin kuat untuk melanjutkan apa yang ia pilih dan apa yang telah ia mulai.
contoh nya
Dia : aku capek itu kegiatan itu, aku lelah, aku tidak kuat lagi,
Kamu : ini baru langkah awal, jangan mudah menyerah. masih panjang perjalanan yang akan kita jalani.
Dia : tapi aku benaran tidak kuat lagi.
Kamu : tenang saja, di balik kegelapan masih ada cahaya di ujung sana. untuk memasuki gua awal nya memang gelap, semakin masuk ke dalam maka akan makin gelap. tapi gua itu juga ada batas nya, ia tidak akan terus menjadi gua sampai ujung dunia. setelah melewati gua tersebut akan ada cahaya yang lebih indah. yang tidak semua orang mampu. Kamu sungguh luar biasa [NAK, KAWAN, SAUDARA KU, SAYANG KU, dll. terserah KAMU mau panggil dia apa :) ] telah berani untuk memulai, itu sudah luar biasa. Jangan bersedih.
Dia : (tanpa bicara hal apapun lagi, dengan kata-kata itu saja akan membuat ia semangat dan semakin kuat untuk melangkah lagi)
Untuk kamu yang menjadi DIA
- dengan kamu menghadapai keadaan seperti itu, tenang saja dengan keadaan kamu seperti itu saat ini. kamu akna tahu mana orang-orang yang benar-benar sayang dan orang-orang yang ingin kamu sukses.
- dengan masalah ini kamu akan belajar mana orang yang hanya lewat saja dalam hidup mu dan orang yang akan menetap dalam hidup mu.
untuk kamu yang menjadi PENYEMANGAT DIA
- dengan DIA hadapi masalah itu, ia akan lebih terbuka dan lebih percaya dari sebelum nya kepada mu.
- Dia akan sadar bahwa kamu termasuk orang-orang beharga bagi nya. Tetap buat Dia terus berusaha ya.