REAKSI-REAKSI ALDEHIDA—TURUNAN ALKANA

Shiina Mashiro -  Aldehida dikenal sebagai oksidator terkuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah. Nah, biasa untuk membuktikan apakah senyawa itu termasuk aldehida, digunakan pereaksi-pereaksi. Apa saja itu? Yuk scroll ke bawah!

A. Reaksi Cannizzaro
Reaksi ini adalah reaksi dalam suasana alkali pekat, yang di mana aldehid tidak mengandung atom C-α (atom C dekat gugus karbonil) sehingga mengalami reaksi autoredoks. Hasil dari reaksi ini adalah alkohol dan garam alkanoat (Ex: Na-COOH). Contohnya reaksi metanal dengan basa kuat NaOH:
2HCHO + NaOH —> CH3OH + HCOONa
B. Reaksi dengan PCl5 atau PX5 (berlebih)
Reaksi ini menghasilkan geminal halida, yaitu sebuah gugus alkil yang terikat pada atom CH yang terikat cuka pada atom halogen (geminal = R—CH—X2). Contoh reaksi ini adalah:
CH3—CHO + PCl5 —> CH3—CH—Cl2 + POCl3
C. Adisi hidrogen (reduksi aldehida)
Reaksi ini memiliki ciri-ciri:
  1. Menghasilkan alkohol primer
  2. Ikatan rangkap —C=O (Aldehida) dapat diadisi gas hidrogen, inilah penyebab hasilnya adalah alkohol primer
  3. Reaksi ini adalah kebalikan dari oksidasi alkohol primer
reaksialdehida
REAKSI REDUKSI ALDEHIDA
D. Oksidasi aldehida
Oksidasi aldehida digunakan untuk membedakan aldehida dengan keton, paling utama sekali. Nah, untuk membuktikan bahwa senyawa tersebut mengandung gugus aldehida (—CHO) maka digunakan pereaksi-pereaksi di bawah ini:
a) Pereaksi Tollens
Pereaksi ini adalah larutan perak nitrat (AgNO3) dalam amonia (NH3). Nah, ciri-cirinya:
  • Dibuat dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan NH3 sedikit demi sedikit sampai ada endapat tapi larut kembali
  • Membentuk ion kompleks [Ag(NH3)2]+ pada reaksi Ag2O + 2NH3 + H2O —> 2[Ag(NH3)2]+ + 2OH-
  • Reaksi 2Ag+ + 2NH3 + H2O —> Ag2O + 2NH4+ adalah reaksi penentu Tollens
  • Pereaksi Tollens dianggap sebagai larutan perak oksida (Ag2O) atau secara kompleks yaitu ion diamin perak(I) [Ag(NH3)2]+
  • Reaksi ini disebut juga reaksi cermin perak karena membuat endapan perak yang melapisi bejana membentuk cermin
  • Reaksi aldehida dengan pereaksi Tollens adalah R—CHO + Ag2O –> R—COOH + 2Ag ; berarti menghasilkan asam karboksilat
b) Pereaksi Fehling
Pereaksi ini terdiri atas dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. Apa perbedaannya?
  • Fehling A mengandung larutan CuSO4
  • Fehling B adalah pereaksi dari campuran larutan NaOH dengan kalium-natrium tartrat (garam Rochelle)
  • Fehling asli secara meluruh dibuat dengan mencampurkan Fehling A dan Fehling B karena harus dicampurkan sebelum digunakan alias pereaksi ini kurang stabil. Itulah sebabnya pereaksi ini dijual terpisah
  • Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO (Tembaga (II) oksida)
  • Warna biru tua muncul saat Fehling A dan Fehling B dicampurkan
  • Warna merah bata muncul saat aldehida bereaksi dengan pereaksi Fehling
  • Reaksi pereaksi Fehling adalah R—CHO + 2CuO —> R—COOH + Cu2O
  • Pereaksi in digunakan untuk identifikasi adanya gula reduksi, seperti glukosa, dalam air kencing pada penderita diabetes
E. Pembentukan asetal dan hemiasetal
  1. Asetal adalah senyawa karbon denga dua gugus eter (—O—) yang terikat pada satu atom karbon primer
    asetal
    ASETAL
  2. Hemiasetal adalah senyawa karbon yang gugus terikat itu sendiri terdiri atas satu gugus eter (—O—) dan satu gugus alkohol (—OH)
    hemiasetal
    HEMIASETAL
CONTOH SOAL
  1. Suatu zat berumus molekul CnH2nO jika direaksikan dengan Fehling membentuk endapan merah bata. Zat tersebut mengandung gugus fungsi …
    A. —CHO
    B. —OH
    C. —COOH
    D. —CO—
    E. —O—
    –> Pembahasan:
    Hipotesisnya hanyal gugus fungsi aldehid (—CHO) dan keton (—CO—). Pereaksi Fehling digunakan untuk membedakan keduanya, namun keton tidak dapat bereaksi dengan pereaksi Fehling karena tidak mengandung atom H. Jawaban paling tepat adalah A.
  2. Perbedaan aldehid dan keton adalah …
    A. Keton bereaksi positif dengan pereaksi Tollens membentuk cermin perak pada dinding tabung reaksi, sedangkan aldehid bereaksi negatif
    B. Aldehid bereaksi positif dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata, sedangkan keton bereaksi negatif
    C. Keton bereaksi positif dengan pereaksi Benedict membentuk endapan merah bata, sedangkan aldehid bereaksi negatif
    D. Aldehid bereaksi positif membentuk endapan merah bata dengan pereaksi Tollens, sedangkan keton bereaksi negatif
    E. Keton bereaksi positif dengan pereaksi Fehling membentuk endapan Cu2O, sedangkan aldehid bernilai negatif
  3. Pereaksi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi aldehid yang terdapat dalam glukosa adalah …
    A. Larutan kanji                                D. Pereaksi Fehling
    B. Xanthoproteat                             E. Kertas timbal asetat
    C. Pereaksi biuret
  4. Ketika makanan yang mengandung glukosa direaksikan dengan pereaksi Fehling akan membentuk endapan merah bata. Hal ini disebabkan glukosa mengandung …
    A. Gugus —CO— yang dapat mereduksi Fehling
    B. Gugus —O— yang dapat mengoksidasi Fehling
    C. Gugus —OH yang dapat mengoksidasi Fehling
    D. Gugus —CHO yang dapat mereduksi Fehling

    E. Gugus —CHO yang dapat mengoksidasi Fehling
    –> 
    Pembahasan:
    Aldehida adalah oksidator kuat jadi bisa mereduksi pereaksi-pereaksi lainnya. Jawaban D paling tepat.
  5. Senyawa di bawah ini jika ditambah dengan Ag2O yang akan menghasilkan endapan cermin perak adalah …
    A. CH3COOH
    B. CH3CH2OH
    C. CH3CH2CHO
    D. CH3CH(OH)CH3
    E. CH2(OH)CH2CH2(OH)
    –> Pembahasan:
    Aldehid (gugus —CHO) adalah turunan alkana yang menghasilkan endapan perak. Obsein A mengandung gugus asam karboksilat (—COOH), sementara obsein B, D, dan E mengandung gugus alkohol (—OH). Jadi jawaban paling tepat obsein C.

About the author

MIKO MARTUNUS
Miko is a simple human who has hobby off reading, writing, and likes to learn programming languages with a little dream to be alike a coconut tree

إرسال تعليق

Mohon Tulis Komentar nya untuk perbaikan ke depan nya :) serta gunakan lah kata y positif dan membangun dan hindarilah penggunaan kata yang sara dan tidak relevan