Shiina Mashiro - Wah! model rumah ini bagus, harganya murah pula!
Semakin banyaknya keluarga baru, makin tinggi kebutuhan rumah sebagai tempat berteduh, dan makin banyak pula developer yang
menawarkan rumah dengan model yang menarik, fasilitas lengkap dan harga
yang menjanjikan. Belum lagi dengan tawaran-tawaran kemudahan
kepemilikan rumah dengan program kredit hingga 25 tahun dengan berbagai
macam tawaran flat bunga bank, bahkan DP (down payment)-nya bisa dicicil.
Orang bilang beli rumah itu jodoh-jodohan. Agar jodohmu baik, bukankah kita juga harus berusaha untuk memantaskan diri agar lebih baik. Ayo pantaskan diri dengan lebih berusaha mencari rumah idaman dengan memperhatikan 5 hal berikut.
Orang bilang beli rumah itu jodoh-jodohan. Agar jodohmu baik, bukankah kita juga harus berusaha untuk memantaskan diri agar lebih baik. Ayo pantaskan diri dengan lebih berusaha mencari rumah idaman dengan memperhatikan 5 hal berikut.
1. Potensi Banjir 5 Sampai 10 Tahun Mendatang
Sekarang siapa sih yang mau beli rumah yang berpotensi banjir?Rumah, selain sebagai tempat berteduh juga memiliki nilai investasi yang tinggi. Beberapa daerah di Indonesia, mengalami kenaikan harga tanah dan rumah hingga 2 kalinya dari tahun sebelumnya. Banjir jelas akan sangat menurunkan nilai investasi rumah tersebut.
Developer mana yang mau menceritakan kalau perumahan yang ditawari bakal banjir?
Akibat dari cepat naiknya nilai investasi, banyak developer yang berlomba-lomba untuk membangun rumah. Tetapi tidak mempertimbangkan adanya potensi banjir. Area persawahan dan penampungan air hujan lainnya secara besar-besaran dijadikan area perumahan. Dampaknya air hujan yang seharusnya terserap dalam tanah menjadi tertahan dan menyebabkan banjir. Bahkan tak sampai 5 tahun, banyak perumahan yang langsung terkena dampak banjir. Tidak tanggung-tanggung bahkan langsung sampai setinggi atap rumah!
Salah dua cara untuk mengidentifikasi banjir:
1. Gunakan website BMKG untuk mencari peta banjir khususnya pada bulan-bulan dengan curah hujan tinggi.
2. Pelajari area aliran sungai di sekitar perumahan. Pastikan air hujan nantinya dapat tertampung dengan baik. Ada sungai besar di dekat rumah belum tentu berpotensi banjir, dan tidak ada sungai di dekat rumah belum tentu bebas dari banjir.
3. Ketinggian area perumahan, untuk mengetahui potensi laju aliran air diluar sungai. Tentunya rumah dengan dataran yang lebih tinggi akan lebih aman dari banjir.
2. Sistem Keamanan yang Lebih Terjamin
Banyaknya eksekutif muda yang tidak hanya kerja di satu kota, sehingga banyak rumah yang berpotensi kosong yang ditinggalkan pemiliknyaSelain harus dekat dengan tetangga dan petugas keamanan, konsep One Gate System menjadi salah solusi menarik untuk meningkatkan keamanan rumah. Konsep ini menjadi trend perumahan baru, bahkan ada yang sampai menyediakan model kartu keamanan sebagai identitas warga dari perumahan.
Konsep One Gate System, dengan hanya satu gerbang masuk dan keluar, dirasa lebih efektif untuk memantau dan mengurangi akses orang yang tidak berkepentingan untuk masuk.
3. Ketersediaan Air Bersih di Musim Kemarau
Jangan lupa kalau negara kita memiliki 2 musim setiap tahunnya. Jangan sampai saat musim hujan, rumah jadi kelebihan air dan kebanjiran. Jangan sampai pula di musim kemarau, rumah malah kekurangan air.Tanyakan status ketersediaan air kepada warga sekitar rumah yang akan dibeli. Pastikan airnya tetap ada dan bersih di musim kemarau, yang umumnya berlangsung di bulan Juli hingga Oktober.
4. Area Dekat Pembuangan Sampah dan Limbah Lainnya
Waduh, ternyata di samping perumahan banyak sampah!Sedikitnya waktu yang ada untuk survey, memilih dan mengidentifikasi kawasan rumah, membuat banyak kejadian "penyesalan" pada akhirnya. Baiknya, tanyakan kepada warga sekitar dan cek langsung area-area di luar perumahan, seperti adanya tumpukan sampah, limbah peternakan, dan lain-lain.
Limbah-limbah selain memberikan polusi udara, yang sangat menusuk baunya, juga bisa berakibat pada polusi air di sekitar perumahan. Dampak terburuk bahkan bisa menyebabkan penyakit untuk seluruh anggota keluarga, terutama bagi keluarga baru yang memiliki balita.
5. Green Housing Model
Entah apa istilahnya, maksud dari Green Housing Model adalah perumahan yang memikirkan lingkungan baik di dalam ataupun di luar perumahan.Sudah banyak perumahan seperti ini, khususnya di kota-kota besar, dengan membuat taman dan melakukan penanaman pohon di beberapa sudut perumahan dan di depan rumah. Pohon selain meneduhkan juga dapat menyimpan air tanah. Ada pula dengan menyediakan area penampungan air berlebih untuk meminimalisir terjadinya banjir, memisahkan sampah organik dan anorganik, serta melakukan pemantauan dan perawatan rutin untuk seluruh aspek lingkungannya.
Perumahan seperti sih biasanya harganya lebih mahal. Tapi dengan adanya banyak program kemudahan pembelian rumah saat ini, bukahkah tidak ada ruginya jika mempertimbangkan membeli rumah di perumahan seperti ini?