Mr. Miko- Insomnia
adalah kondisi saat seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau
tidak bisa tidur cukup lama sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tubuh
meski dia memiliki kesempatan untuk melakukannya. Hal tersebut
menyebabkan kondisi fisik penderita insomnia menjadi tidak cukup fit
untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.
Tidur
merupakan keadaan tidak sadar yang terjadi secara alami untuk
memungkinkan tubuh Anda untuk beristirahat. Saat tidur, tubuh Anda
melalui tahapan-tahapan tidur yang berbeda dalam sebuah siklus. Anda
mungkin akan melalui lima siklus dalam satu malam.
Tahapan-tahapan
tidur di antaranya adalah tahap mengantuk, tahap tidur ringan, tahap
tidur nyenyak, dan tahap mimpi. Tahap mimpi ini sering disebut sebagai
tahap rapid eye movement (REM) atau tahap tidur ketika mata mengalami pergerakan yang cepat.
Sebagian besar orang pernah mengalami gangguan tidur
dalam hidup mereka. Diperkirakan sebanyak 28 juta orang Indonesia
mengalami insomnia. Data tersebut diperoleh dari riset internasional
yang dilakukan oleh US Census Bureau, International Data Base tahun
2004. Jumlah tersebut bisa terus bertambah seiring dengan perubahan gaya
hidup.
Gejala insomnia
Sulit untuk
menentukan ukuran tidur normal karena kebutuhan tidur berbeda-beda bagi
tiap orang. Hal tersebut dipengaruhi oleh usia, gaya hidup, lingkungan,
dan pola makan. Gejala-gejala insomnia yang paling umum di antaranya:
- Susah tidur.
- Terbangun di malam hari atau dini hari.
- Merasa lelah, uring-uringan, dan tidak bisa melakukan aktivitas secara baik pada siang harinya.
Penyebab insomnia
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang
mengalami sulit tidur yang pada akhirnya berujung pada insomnia dalam
jangka waktu yang cukup lama. Mulai dari akibat faktor gaya hidup dan
kenyamanan ruangan kamar, hingga faktor kesehatan psikologi, kesehatan
fisik, dan efek samping obat-obatan.
Diagnosis insomnia
Dalam mendiagnosis insomnia,
selain menggali keterangan mengenai riwayat kesehatan Anda, Anda dapat
membuat buku harian tidur minimal selama dua minggu. Langkah ini dapat
membantu dokter memahami pola tidur dan mengukur tingkat keparahan
insomnia Anda.
Beberapa informasi yang sebaiknya Anda cantumkan di
dalam buku harian tidur biasanya meliputi waktu yang dibutuhkan untuk
dapat tidur, pukul berapa kira-kira Anda mulai tidur, berapa kali Anda
terbangun di malam hari, dan pukul berapa Anda bangun. Selain hal-hal
tersebut, keterangan mengenai apakah Anda merasa stres atau lelah di
siang hari, apakah Anda tidur siang, dan waktu makan serta olahraga juga
sebaiknya dicantumkan.
Informasi yang lengkap akan membantu dokter menangani insomnia Anda secara tepat.
Pengobatan insomnia
Dalam mengobati insomnia,
hal pertama yang dilakukan oleh dokter adalah mencari tahu apa yang
menjadi penyebabnya. Jika insomnia didasari oleh kebiasaan atau pola
hidup tertentu, maka dokter akan menyarankan pasien untuk
memperbaikinya.
Jika insomnia disebabkan oleh suatu masalah
kesehatan, maka dokter akan terlebih dahulu mengatasi kondisi yang
mendasari tersebut, dan tentunya dengan obat-obatan yang telah
disesuaikan agar tidak menimbulkan efek samping yang dapat menyebabkan
insomnia.
Jika pasien tetap mengalami insomnia meski telah
diberikan nasihat seputar pola hidup sehat, dan tetap mengalami insomnia
terlepas dari masalah kesehatan yang mendasarinya telah diobati, maka
dokter biasanya akan menyarankan pasien mengikuti terapi perilaku
kognitif untuk insomnia(CBT-I). Bahkan jika dirasa perlu, dokter dapat
meresepkan obat tidur untuk beberapa waktu. Obat tidur merupakan solusi
yang bersifat sementara saja. Menangani gejala insomnia tanpa mencari
solusi untuk akar penyebabnya, jarang berhasil sepenuhnya.
Saat yang tepat untuk memeriksakan diri ke dokter
Sebaiknya
periksakan diri ke dokter jika Anda kesulitan untuk tidur atau
mempertahankan tidur, terlebih lagi jika hal tersebut memengaruhi
kehidupan sehari-hari Anda.
Kelelahan karena insomnia dapat
memengaruhi suasana hati Anda dan menciptakan masalah dalam hubungan
Anda dengan orang-orang terdekat dan rekan kerja.