Gangguan tidur disebabkan oleh banyak hal, seperti insomnia, mendengkur, sistem kerja bergilir, alergi, pilek, apnea tidur (sleep apnea),
narkolepsi, tidur dengan gerak mata cepat, dan parasomnia. Kemungkinan
Anda mengalami kurang tidur jika terbangun dengan kondisi tubuh lelah
dan sering mengantuk di siang hari.
Gangguan tidur jangan dipelihara. Ada
baiknya periksakan diri ke dokter jika Anda merasa sulit untuk tidur
dengan nyenyak. Dengan mengetahui penyebab pastinya, dokter bisa
memberikan penanganan yang sesuai dengan gangguan tidur yang Anda alami.
Ini Dia Efek Buruknya
Gangguan tidur yang hanya terjadi sesekali sebenarnya tidak akan berdampak buruk bagi kesehatan, namun Anda harus waspada jika kondisi ini terjadi berulang-ulang dan berkepanjangan. Berikut adalah risiko yang Anda dapat alami akibat gangguan tidur.
Penuaan. Saat
tidur nyenyak, tubuh melepas hormon pertumbuhan. Saat usia muda, hormon
inilah yang berperan untuk pertumbuhan tubuh. Tapi saat usia bertambah,
hormon ini berperan untuk memperkuat tulang, meningkatkan massa otot,
dan menebalkan kulit. Namun, tubuh tidak mendapat asupan hormon-hormon
jenis itu dengan cukup ketika Anda kurang tidur.
Ketika
kurang tidur, tubuh justru melepas hormon stres bernama kortisol yang
bisa memecah kolagen, protein yang menjaga kulit tetap elastis dan
halus. Hasilnya, kebanyakan orang yang kurang tidur secara terus menerus
mengalami kulit pucat, lingkaran hitam di bawah mata, garis-garis halus
pada wajah, dan kulit tidak cerah.
Ingatan yang buruk.
Saat tidur dengan nyenyak, otak kita memproses dan menguatkan ingatan
kita. Namun sepertinya ingatan itu tidak tersimpan dengan baik dan
justru bisa hilang ketika kita mengalami kurang tidur.
Obesitas.
Kurang tidur bisa membuat berat badan Anda bertambah. Menurut
penelitian, orang yang memiliki gangguan tidur sepertinya memiliki nafsu
makan dan rasa lapar yang lebih tinggi. Mereka juga cenderung
mengonsumsi makanan dengan kadar lemak dan karbohidrat tinggi.
Depresi.
Hubungan antara depresi dan gangguan tidur sangat erat. Kurang tidur
bisa memicu depresi, sementara depresi bisa membuat Anda sulit tidur.
Gangguan tidur paling umum yang dapat memicu depresi adalah insomnia.
Penurunan sistem imun. Kurang
tidur membuat sistem kekebalan tubuh Anda melemah. Hasilnya, Anda lebih
mudah terserang penyakit. Menurut penelitian, orang yang tidur 7 jam
atau kurang tiap malamnya lebih mudah terserang pilek ketimbang yang
tidur 8 jam.
Sulit berpikir jernih. Cara
berpikir dipengaruhi oleh kualitas tidur yang Anda miliki. Kognitif dan
pengambilan keputusan Anda cenderung memburuk ketika tidak mendapat
tidur yang cukup. Kurang tidur sepertinya juga membuat Anda teledor,
seperti lupa membawa dompet atau ponsel.
Gairah seks menurun.
Baik pada pria dan wanita, kurang tidur dapat menurunkan libido dan
keinginan untuk melakukan hubungan seksual. Kadar testosteron pria juga
mungkin bisa menurun jika mengalami gangguan tidur jenis apnea tidur,
sebuah gangguan tidur yang disebabkan terhentinya pernapasan beberapa
kali selama tidur sehingga seluruh tubuh dan otak kekurangan oksigen.
Kesuburan terganggu.
Produksi hormon reproduksi akan menurun ketika Anda mengalami gangguan
tidur yang berkepanjangan. Jadi, jika ingin cepat punya anak, upayakan
untuk tidur nyenyak dengan durasi yang direkomendasikan.
Memicu penyakit serius.
Gangguan tidur dan kurang tidur bisa memicu penyakti serius, seperti
diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, serangan jantung,
gagal jantung, atau stroke.