Mr.Miko - Di era 80 dan 90-an jagad musik rock punya drummer inspiratif. Rick
Allen dari grup Def Leppard kala itu merupakan satu-satunya drummer
bertangan satu. Sebuah kecelakaan mengakibatkan satu tangannya harus
diamputasi.
Tapi Rick tidak menyerah, dengan dukungan teman-teman di grupnya, ia bisa tetap jadi penggebuk drum yang atraktif. Keunikan ini sontak membuat nama Def Leppard makin berkibar.
“Sangat menarik melihat ia (Barnes) bermain drum dan berimprovisasi
dengan lengan yang tidak sepenuhnya ia kendalikan,” ujar Weinberg.
Barnes rencananya akan bermain perdana dengan prostetik robot tersebut dalam ajang Atlanta Science Festival yang berlangsung pada 22 Maret 2014 mendatang.
“Aku pasti akan membuat iri para drummer metal dengan apa yang akan aku lakukan nanti,” ujar Barnes.
Foto:
media
gizmag
Tapi Rick tidak menyerah, dengan dukungan teman-teman di grupnya, ia bisa tetap jadi penggebuk drum yang atraktif. Keunikan ini sontak membuat nama Def Leppard makin berkibar.
Lain dulu lain sekarang. Bila masa tersebut tehnologi masih bermimpi
soal lengan bionic, maka jaman sekarang bagian tubuh robot (cyborg)
sudah diaplikasikan secara nyata.
Peristiwa kecelakaan yang nyaris serupa dengan pengalaman Rick Allen juga menimpa Jason Barnes. Mimpinya untuk menjadi seorang drummer pun kandas seketika.
Walau begitu, Barnes lantas tidak kehilangan akal. Bersama dengan professor Gil Weinberg dari Institut Teknologi Georgia, ia pun membuat sebuah prostetik robot guna membantu ia untuk bermain drum.(Rapi Amiko Martunus) Dikutip dari The Verge, perangkat tersebut bekerja melalui proses yang dinamakan electromyography. Artinya, perangkat tersebut dapat bekerja sesuai dengan arahan dari Barnes melalui sinyal elektrik yang dihasilkan oleh otot lengan atas kanannya.
Peristiwa kecelakaan yang nyaris serupa dengan pengalaman Rick Allen juga menimpa Jason Barnes. Mimpinya untuk menjadi seorang drummer pun kandas seketika.
Walau begitu, Barnes lantas tidak kehilangan akal. Bersama dengan professor Gil Weinberg dari Institut Teknologi Georgia, ia pun membuat sebuah prostetik robot guna membantu ia untuk bermain drum.(Rapi Amiko Martunus) Dikutip dari The Verge, perangkat tersebut bekerja melalui proses yang dinamakan electromyography. Artinya, perangkat tersebut dapat bekerja sesuai dengan arahan dari Barnes melalui sinyal elektrik yang dihasilkan oleh otot lengan atas kanannya.
Selanjutnya, untuk dapat menggerakkan lengannya, Barnes pun harus
menegangkan otot lengannya guna menggerakan motor kecil di prostetik
yang mana akan menggerakkan stik drum. Perangkat tersebut juga
memberikan Barnes kemampuan bermain drum yang luar biasa melebihi
kemampuan bermain drum pada umumnya. Ia bahkan dapat menggenggam dua
stik drum sekaligus. Stik pertama bekerja sesuai arahan, stik kedua
berimprovisasi.
Dengan kemampuan tersebut, Barnes mampu memainkan sebuah ketukan musik jazz dengan lihai. Tak hanya itu, sebuah chip pun disematkan ke dalam prostetik robot tersebut. Chip tersebut berfungsi untuk memberikan perintah memainkan dua buah stik dengan tempo yang berbeda-beda.
Dengan kemampuan tersebut, Barnes mampu memainkan sebuah ketukan musik jazz dengan lihai. Tak hanya itu, sebuah chip pun disematkan ke dalam prostetik robot tersebut. Chip tersebut berfungsi untuk memberikan perintah memainkan dua buah stik dengan tempo yang berbeda-beda.
Barnes rencananya akan bermain perdana dengan prostetik robot tersebut dalam ajang Atlanta Science Festival yang berlangsung pada 22 Maret 2014 mendatang.
“Aku pasti akan membuat iri para drummer metal dengan apa yang akan aku lakukan nanti,” ujar Barnes.
Foto:
media
gizmag